Jika Kilau Istri Memudar, Sanggupkah Suami Menghadapi Ujian Cinta Ini?
Pernikahan adalah sesuatu hal yang dimimpikan oleh semua orang, bisa merajut kisah yang halal dengan pasangan, melewati hari demi hari, merasakan susah dan senang dan tentunya itu di lalui bersama dengan sang kekasih halal.
Setelah ijab qabul dinyatakan sah, pasangan suami istri tersenyum bahagia. Rencana bulan madu di depan mata. Diikuti berbagai planning kehidupan, termasuk tentang memiliki anak, rumah, dan persiapan finansial keluarga baru.
Cinta demikian indah bersemi di masa awal pernikahan. Semua terasa indah. Jika ada kekurangan pasangan yang baru terlihat, akan dimaklumi. Toh, tak ada manusia sempurna. Begitu alasannya.
Namun, lambat laun, seiring bertambah waktu, rumah tangga menjadi sebuah zona nyaman yang kadang membuat suami istri kelewat minta dimaklumi. Tak ayal, pasangan melihatnya sebagai sebuah kondisi tidak mengenakkan yang membuatnya tidak nyaman. Jika sudah begini, berbahaya.
Kali ini ujian datang dari istri. Merasa suami dapat menerima segala kekurangannya, istri bersikap super cuek dan masa bodoh.
Pertama, tentang penampilan. Setiap hari, sepulangnya suami dari kantor yang banyak berisi perempuan-perempuan karier berpenampilan cantik, aduhai, dan wangi, istri memilih menyambut suami dengan berdaster robek sana-sini dan rambut awut-awutan. Alasannya, mengurus anak dan rumah jauh lebih penting dari memoles bedak dan lipstik.
Kedua, tentang pengembangan diri. Istri yang kelak menjadi ibu, seyogyanya meng-upgrade pengetahuan dan wawasannya tentang banyak hal. Sangat tidak menyenangkan manakala suami mengajak berdiskusi tentang pekerjaannya dan berita terkini yang sedang viral, istri hanya melongo dan tidak nyambung.
Wahai para suami, bantulah istri kalian keluar dari dua kondisi ‘kumuh’ tadi. Ibarat berlian, berilah motivasi agar istri senantiasa mau mengasah diri agar kilaunya tak pernah pudar. Dan sebaik-baiknya suami ialah yang baik terhadap istrinya. []
Sumber: Muslimah
Setelah ijab qabul dinyatakan sah, pasangan suami istri tersenyum bahagia. Rencana bulan madu di depan mata. Diikuti berbagai planning kehidupan, termasuk tentang memiliki anak, rumah, dan persiapan finansial keluarga baru.
Cinta demikian indah bersemi di masa awal pernikahan. Semua terasa indah. Jika ada kekurangan pasangan yang baru terlihat, akan dimaklumi. Toh, tak ada manusia sempurna. Begitu alasannya.
Namun, lambat laun, seiring bertambah waktu, rumah tangga menjadi sebuah zona nyaman yang kadang membuat suami istri kelewat minta dimaklumi. Tak ayal, pasangan melihatnya sebagai sebuah kondisi tidak mengenakkan yang membuatnya tidak nyaman. Jika sudah begini, berbahaya.
Kali ini ujian datang dari istri. Merasa suami dapat menerima segala kekurangannya, istri bersikap super cuek dan masa bodoh.
Pertama, tentang penampilan. Setiap hari, sepulangnya suami dari kantor yang banyak berisi perempuan-perempuan karier berpenampilan cantik, aduhai, dan wangi, istri memilih menyambut suami dengan berdaster robek sana-sini dan rambut awut-awutan. Alasannya, mengurus anak dan rumah jauh lebih penting dari memoles bedak dan lipstik.
Kedua, tentang pengembangan diri. Istri yang kelak menjadi ibu, seyogyanya meng-upgrade pengetahuan dan wawasannya tentang banyak hal. Sangat tidak menyenangkan manakala suami mengajak berdiskusi tentang pekerjaannya dan berita terkini yang sedang viral, istri hanya melongo dan tidak nyambung.
Wahai para suami, bantulah istri kalian keluar dari dua kondisi ‘kumuh’ tadi. Ibarat berlian, berilah motivasi agar istri senantiasa mau mengasah diri agar kilaunya tak pernah pudar. Dan sebaik-baiknya suami ialah yang baik terhadap istrinya. []
Sumber: Muslimah
Comments
Post a Comment