Vaksin, Sebuah Konspirasi?

Vaksin, sebuah konspirasi...
---
Lagi rame pada bahas vaksin HPV pasca wafatnya seorang mantan artis karena kanker serviks...
Bicara vaksin ya bicara pro dan kontra, pro kalau ngerti, kontra kalau nggak ngerti...๐Ÿ˜‰
Beberapa pasien kami ada yang sangat menolak vaksinasi...banyak alasan yang dikemukakan...terlebih isu konspirasi dan isu basi tentang autism akibat vaksin...

Seorang lelaki paruh baya, dengan bangga mengatakan...
"Dari 5 anak saya tidak satupun yang imunisasi, alhamdulillah semua sehat...asal rajin minum madu sama habbatus sauda' insya Allah ga usah vaksin..."

Saya ga membahas tentang manfaat madu dan habbatus sauda' yang sudah masyhur (sangat dikenal) diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tapi poinnya bukan di situ, poinnya pada pemahaman vaksinnya...

"Ya kah Pak, alhamdulillah, Bapak sekeluarga termasuk beruntung walau ikhtiarnya belum sempurna tapi Allah masih selamatkan...." terangku๐Ÿ˜‰

Sepertinya si Bapak ga terima dengan pernyataanku barusan...
"Lho, Mas Muslim kan?" tanyanya
"Ya, alhamdulillah Muslim Pak!" jawabku

"Sampeyan gak percaya takdir? Hati2 tauhidnya bisa rusak...semua kalau Allah menghendaki sehat ya sehat..." lanjutnya lagi...hehe ga nyambung sepertinya...siapa yang mau bahas takdir...๐Ÿ˜‚

"Pak, saya ga bilang gitu ya, mohon maaf kalau salah, saya cuma bilang alhamdulillah meski ikhtiarnya belum "sempurna" tetapi masih Allah kasi selamat. Ibarat Bapak naruh motor tanpa dikunci di pinggir jalan, tapi Allah selamatkan sehingga motor Bapak nggak kemalingan, padahal ikhtiar yang Bapak lakukan supaya gak kecolongan motor belum "sempurna"...inikan luar biasa namanya...atau anggaplah Bapak selama ini naik motor ga pernah kehujanan padahal ga pernah bawa mantel, tiap hujan pas sudah sampai tempat tujuan, untungnya Allah selamatkan Bapak ga sampai kehujanan padahal ikhtiar Bapak belum "sempurna"...itu jelas suatu anugerah yang luar biasa..." kataku lagi...๐Ÿ˜

"Ikhtiar sempurna itu maksudnya apa?" tanyanya dengan semangat 45...๐Ÿ˜„ santai Pak...santai kaya di pantai lah...hehehe
"Maaf Pak, saya awam masalah agama, saya tahunya tawakkal itu nggak ninggalin ikhtiar, pokonya mau ikhtiar ga sempurna kah atau sempurna kah pokoknya ya kerjakan aja...karena ikhtiar itu bagian dari proses takdir ya kan Pak?...misalnya Bapak keluar rumah, boleh saja Bapak memilih nggak kunci pintu, biar aja jendela kebuka tanpa tralis, yang penting pasrah pada Allah, ini ga salah juga, bisa aja Allah selamatkan dari maling padahal ikhtiar ngunci pintu ga Bapak kerjakan, kalau takdirnya ga kemalingan ya ga bakalan kemalingan kan hehehe...., cuma nanti kalau Allah kasi takdir pas lewat maling lalu dia masuk rumah Bapak yang tidak terkunci misalnya ya hilangnya barang2 juga takdir dengan perantara sebab Bapak ga mengunci pintu, artinya takdir Bapak kemalingan melalui proses kurang sempurnanya ikhtiar juga ga boleh nuntut ke Allah...hehehe..." mungkin karena bukan tampang ustadz penjelasan saya jadi kurang meyakinkan kali ya hehe๐Ÿ˜...makanya dia nyerocos lagi...

"Mas tahu gak vaksin itu konspirasi Barat buat merusak generasi kita..." katanya berapi2...whaaaat halah bilang siapa dari Barat, jangan malu2in lah...๐Ÿ˜ด

"Bapak tahu darimana vaksin itu dari Barat? Siapa yang sekarang disebut penemu vaksin? Edward Jenner disebut penemu vaksin karena dialah orang Eropa pertama yang meneliti dan menyusun secara rinci bagaimana melakukan metode vaksin, itu kejadiannya di akhir tahun 1700an, padahal jauh sebelum itu, metode ini sebenarnya sudah dikenal di dunia Islam zaman Ottoman...metode vaksin masuk ke Eropa baru tahun 1700an Pak..., Edward Jenner itu terinspirasi juga gara2 seorang bangsawan Inggris bernama Lady Montague dari London yang ketakutan banget sama penyakit mematikan yang namanya smallpox, sepulang dari tour nya bersama sang suami ke Turky si nyoya Inggris ini sangat terkesan dengan kebiasaan orang2 Turki mecegah penularan penyakit smallpox (sejenis cacar yang ganas dan mematikan) waktu itu si nyonya memperhatikan teknik orang2 Turky dalam proses inoculasi, yaitu nanah atau cairan bekas luka pasien smallpox yang hampir sembuh diambil, terus dibuat luka di kulit orang yang sehat, nah cairan bekas luka dari pasien di oleskan di lukanya orang sehat dan akhirnya orang yang sehat tadi jadi kebal dengan smallpox...proses ini dilihat oleh Lady Montague langsung saat berkunjung ke Turky...ketika pulang ke London dia tiru, dan berhasil...inilah cikal bakal yang mengilhami metode imunisasi dengan vaksin...jadi ini vaksin ini buatan orang Muslim lho Pak, jangan salah...dokumen sejarahnya tercatat rapi dalam makalahnya si Edward Jenner..." ,

hehehe...kayaknya masih ga percaya sepertinya...๐Ÿ˜Š
( sejarah ini bisa dirujuk ke https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1200696/ )

"Tapi madu dan habbatus sauda' kan cukup, apalagi pakai ASI, itu vaksinasi alami, bukan hasil manusia...ada haditsnya itu...sampeyan harus percaya..!" katanya semangat....waduh makin panas nih...ga segitunya kali...elus dada aja dah๐Ÿ˜…

"Kalau manfaat madu dan habbatussauda' sebagai obat saya percaya 100%, tinggal dicari dosisnya aja yang pas...saya ga ngomongin dalilnya ya Pak, seandainya ada hadits yang bunyinya, "Obat HANYALAH MADU DAN HABBATUSSAUDA' saja" atau "Berobatlah pakai madu dan habbatussauda' SAJA jangan yang lain" misalnya ya okelah...saya pasti ikut, tapi inikan ga ada hadits kaya gitu, yang bilang HANYA MADU DAN HABBATUSSAUDA'...ga ada kan Pak, makanya karena ga ada jangan diada2in macam2 lah...nanti jatuhnya mengharamkan yang halal...", tetap santai aja...๐Ÿ˜Š

"Beda, anda salah...kalau madu dan habbatussauda' kerjanya holistik, lebih bagus...ga sama dengan vaksin, justru sempurna ikhtiarnya...anda harusnya belajar thibbun nabawi baru ngerti..." kata si Bapak...ya udah saya kalah deh๐Ÿ˜€...

"Ya Pak, saya memang kurang faham thibbun nabawi, cuma masalah vaksin dan madu atau habbatussauda' memiliki cara kerja yang berbeda Pak. Sebenarnya dalam vaksin ini kita nggak sedang membuat obat baru kok Pak, justru ini wujud syukur kita kepada Allah..." kataku

"Kok bisa sampeyan bilang gitu?"
"Ya, karena kita memanfaatkan anugerah Allah kepada tubuh kita dengan lebih optimal. Kenapa? Begini, sejatinya Allah Swt telah menganugerahkan kepada tubuh kita ini kekuatan tersembunyi, Bapak tahu kan di tubuh kita ada sel darah merah dan putih, sel darah merah untuk nganter oksigen dan makanan, kalau sel darah putih untuk membunuh kuman. Ga semua penyakit bisa dibunuh pakai antibiotik, banyak penyakit hanya bisa dibunuh oleh darah putih. Penyakit2 mematikan yang belum ketemu obatnya seperti polio, cacar, hepatitis dan tetanus kita cuma bisa ngandalin kekuatan sel darah putih kita lho Pak. Madu dan habbatussauda' mungkin bisa meninggkatkan jumlah sel darah putih, juga bisa menaikkan antibodi melalui jalur nutrisi sel, tapi apalah guna kalau sel darah putih dan antibodi banyak tapi dia BUTA...ga tahu mana musuh mana kawan?" jelaku lagi...

"Maksudnya BUTA apa?" tanyanya
"Imunisasi melalui proses vaksinasi itu kerjanya MEGENALKAN DAN MENGAJARI SEL DARAH PUTIH TENTANG SIAPA SAJA MUSUHNYA, KARAKTERISTIK DAN KUNCI KELEMAHAN MUSUH,...supaya dia ga buta. Mungkin Bapak pernah belajar dulu di biologi, kita kenal Sel darah putih itu macam2 ada macrofag yang tugasnya "memakan" kuman, antibodi yang nunjukin musuh, dan limfosit T yang ngingetin antibodi cara menghancurkan musuh. Masalahnya si macrofag yang tugasnya makan kuman ini BUTA, dia hanya memakan kuman yang sudah ditandai oleh antibodi, kalau antibodi ga nyuruh dia ga mau makan, antibodi ini ibarat kuncinya atau passwordnya musuh, antibodi diproduksi oleh sel limfosit B, lalu biar ga lupa dengan "paasword" nya musuh sel darah putih yang namanya limfosit T bertugas membuat cetak biru tentang seluk beluk musuh dan passwordnya...supaya sel limfosit T bisa bikin cetak biru dan antibodi punya password musuh maka satu2nya jalan ialah MENGENALKAN MUSUH. Masalahnga kita ga mungkin ngenalin musuh pakai musuh yang masih kuat, bisa2 belum sempat sel limfosit T mempelajari si musuh ini malah menyerang sana-sini. Makanya kita kasi ke sel darah putih "sampel" musuh yang sudah mati atau dilemahkan, buat dipelajari kelemahannya dan dicari kunci password menghancurkannya...Jadi ini proses alami tubuh sesuai sunnatullah Pak, ga ada yang menyimpang, sunnatullah (hukum Tuhan dalam alam semesta)nya begitu. Detailnya nanti bisa dibaca lebih lanjut di google...tapi cari sumber terpercaya dan adil, ga asal comot dari artikel apalagi blog orang..." jelasku

Karena sepertinya si Bapak masih ga terima akhirnya kulanjutkan lagi,
"Kalau baru minum madu, habbatussauda atau ASI saja itu ikhtiarnya baru sampai pada memperbanyak jumlah sel darah putih seperti macrofag dan sel limfosit, dengan cara memperbaiki nutrisi sel, itu saja, tapi sekali lagi apa guna BANYAK PASUKAN TAPI BODO SEMUA...BUTA SAMA MUSUHNYA...ya tho...jadi ini yang saya maksud menyempurnakan ikhtiarnya Pak...membuat "PINTER" sel darah putih...jadi paling bagus dan komplit ya kita minum madu, minum habbatussauda' dan juga imunisasi...ini baru sempurna..." kataku lagi๐Ÿ˜Š

"Tapi kan vaksin najis, banyak mengandung babi, dalam proses pembuatannya menggunakan darah babi, kera, kuda dan dengan bahan2 haram lainnya...ini mutlak sudah haramnya...!" seru si Bapak lagi๐Ÿ˜Š

"Wah, nda semua vaksin begitu cara membuatnya, sekarang canggih, malah ada yang cuma pakai DNA virus aja, ada yang diperbanyak pakai bakteri, ada yang cuma pakai "kulit" nya virus, macam2 dah, memang sih masih ada yang pakai perantara darah hewan untuk "pembibitan virusnya" kadang juga pakai enzym yang bersumber babi...tapi ga banyak lagi yang beginian, prosesnya panjang lagi sampai jadi vaksin, dalam proses pembuatanya bahan2 utama vaksin meski awalnya bersinggungan dengan enzym babi atau darah kera misalnya, ga bisa langsung dipakai, tapi harus disaring berkali kali dan bertingkat2 sampai tingkat kemurniannya tinggi, enzym apalagi darah hewan sudah ga ada lagi di hasil akhir vaksin..." jelasku panjang lebar...

"Eh, saya ini orang kimia lho mas...(emang kenapa kalau kimia hihihi๐Ÿ˜), saya tahu persis mana mungkin kita bisa menghilangkan 100% enzyim dan katalis2 dari babi, pasti masih tertinggal walaupun persentasenya 0,000 sekian persen...jadi tetap aja haram...." sergahnya...

Loe pikir gue kagak belajar kimia??? Yeaah mulai kimia dasar, kimia organik, kimia medisinal, sampai kimia analisis, itu makanan hari2 kuliah sampai keriting Pak...๐Ÿ˜„๐Ÿ˜…

"Ya, Bapak betul, tapi kan hasil akhirnya si vaksin ini sudah berkali2 melalui proses pencucian kan Pak...ya kalau mau dicari2 kadarnya ya tetap adalah...meski 0,000sekian persen, tapi menurut saya itu pemikiran yang berlebihan...!" kataku
"Berlebihan bagaimana?" tanyanya
"Begini Pak, kita ini minum air PDAM kan Pak?" tanyaku
"Ya, kenapa?" tanyanya lagi..
"Bapak tahu kan sumber air baku PDAM di Samarinda ini adalah dari Sungai Mahakam?"
"Ya, saya tahu..." jawabnya singkat

"Bapak tahu kan di sepanjang sungai Mahakam ini ada banyak, maaf sebelumnya, orang buang hajat, kencing, buang sampah, mulai sampah sayur sampai sampah najis juga ada, di sana juga ada bangkai binatang, mungkin anjing, kucing, ayam bahkan babi, di sana juga ada sisa bangkai manusia yang banyak ditemukan mengapung di sungai Mahakam, betul bukan? Kalau kita pakai logika sesederhana Bapak pasti ga boleh kita mengkonsumsi air PDAM kan? Sebab kalau mau di teliti lagi pastilah ada 0,0000sekian persen sisa2 bangkai, sampah dan kotoran yang masih lolos dalam proses penyaringan di PDAM, lha wong proses penyaringan air PDAM itu sederhana banget, ga secanggih penyaringan vaksin, kalau di PDAM kan air di saring, lalu masuk bak pengendapan supaya kotoran mengendap biasanya dikasi tawas, lalu masuk bak pemisahan kotoran yang mengendap dibuang, terus masuk bak saring paling2 pakai pasir atau ijuk gitu aja kan, lalu dilewatkan bak desinfektan dengan kaporit, baru dialirkan ke bak penampungan akhir lalu ke rumah2 melalui pipa..., kan gitu aja tho Pak, ya pastilah masih ada meski sangat kecil sekali zat2 najis yang tersisa, tapi mana ada ulama' yang bilang air PDAM nya haram? Ga adalah, pasti dianggap suci, bahkan dipakai wudhu pula.... Memang tantangan perusahaan vaksin adalah meninggalkan penggunaan enzym2 babi, dan sekarang sudah banyak kok alternatif vaksin yang halal, termasuk produksi dalam negeri sendiri yaitu buatan Biofarma Bandung...itu sudah ada halal MUI nya lho...bahkan kalau kita buat list atau daftar ulama' besar dunia yang menghalalkan vaksin vs mengharamkan jauuuh lebih banyak yang menghalalkan...silahkan googling aja fatwa2 ulama' dunia..." fuiiih sampai capek njelasinnya๐Ÿ˜‚ nampaknya masih mau lanjut lagi nih Bapak...

"Oke, tapi jangan lupa vaksin ini termasuk dalam gerakan konspirasi internasional, Mas tahu siapa pemodal besar vaksin? Namanya Rockefeller, dia ini yahudi yang mau merusak dunia dengan propaganda vaksinya...hati2...mas bisa baca di internet bagaimana ngerinya bisnis Rockefeller ini sampai ingin menghancurkan ummat manusia, mereka membuat virus2 lalu membuat antinya supaya bisa dijual, jadi bisnis mereka membuat penyakit dan menyebarkannya supaya orang beli penawarnya ke perusahaan dia...ini banyak yang belum tahu..." jelas si Bapak...

"Oh ya? Kospirasi atau bukan ga ada gunanya dibahas, bagaimanapun nyatanya penyakit itu terlanjur sudah ada dan menyebar, mau konspirasi atau bukan ya mau ga mau kita harus beli juga antivirusnya supaya kita selamat... Sama ajalah dengan komputer...mungin kita berfikir apa virus2 komputer itu sengaja di buat oleh perusahaan antivirus ya? jangan2 dibuat virus komputet lalu di sebar, sambil berikutnya dijual antivirusnya supaya orang terpaksa beli...ya kan? tapi apa misalnya katakanlah benar virus komputer itu hasil konspirasi terus kita koar2 dan marah2 lalu nggak mau INSTAL ANTI VIRUS???? Kita tahu ni, ancaman virus yang menyebar ini akan merusak data komputer, tapi harus, mau tidak mau ya kita WAJIB MENGINSTAL ANTIVIRUS DI KOMPUTER kita bukan? memang mau komputernya hang, data hilang? ga mau kan? padahal itu baru komputer yang kalau rusak ya tinggak buang atau instal ulang, lha ini gimana kalau manusia? mau dibiarkan mati, error, terus apa bisa dinstal ulang lagi kalau error? terlalu beresiko...makanya hampir semua negara Barat mewajibkan vaksinasi, logikanya kalau vaksin itu merusak mana mungkin mereka mewajibkan??? tentara Amerika aja semua wajib vaksin kok? (sila dibaca https://www.thebalance.com/military-vaccinations-4058318 ) masak kita nggak mau, bahkan di Israel pun anak2 wajib vaksin lho...(sila baca http://www.nbn.org.il/…/childhood-vaccinations-flu-shots-i…/ )...mereka takut apabila suatu saat terjadi peperangan dengan senjata biologi macam virus berbahaya. Lha kita ummat Islam harusnya lebih WAJIB lagi divaksin...malah sebenarnya kita curiga, gerakan antivaksin itu dibackingi oleh yahudi juga...dibuat dan disebarlah isu isu miring vaksinasi yang tujuannya membuat ummat selain mereka tidak memiliki kekebalan tubuh, jadi suatu saat kepepet mereka tinggal gampang aja nyebar virus...contonya ni ya, taruh aja virus polio di aliran sungai, nah insya Allah dalam sekejap orang2 yang tinggal disepanjang aliran sungai yang belum memiliki kekebalan pada polio karena belum pernah divaksin polio akan mengalami lumpuh permanen, wabah besar, tapi bagi yang sudah vaksin insya Allah tetap aman, karena tubuhnya sudah punya antibodi, tubuh sudah tahu password untuk menghancurkan virus polio..."

Si Bapak terdiam mendengar penjelasan yang membuat mulutku rasa berbusa busa sampai ga kerasa lagi berapa kali sudah aku menghisap liur๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜„ (iiih jorrrrroook nyaaaa...aiy....๐Ÿ˜๐Ÿ˜œ)...

"Terakhir kalau boleh mengklaim, sebenarnya takdir Allah yang menyebabkan ke 5 anak Bapak sampai saat ini masih sehat adalah lantaran sebab ke 5 anak Bapak tinggal dan bergaul di lingkungan yang bebas virus berbahaya, kenapa? karena mayoritas orang di sekeliling Bapak sekeluarga telah divaksin. Jadi virus2 yang berbahaya macam polio, cacar api, dan tetanus "tidak bisa masuk" atau "sulit masuk" ke komunitas lingkungan Bapak sekeluarga. Dan bukan sombong ya, seharusnya Bapak sekeluarga berterima kasih kepada warga sekitar lingkungan Bapak yang telah ikut program vaksinasi...saya minta maaf mungkin terlalu banyak ngomong, terlalu menggurui ya...terserah pada Bapak sekeluarga, pilihan ada pada masing2...yang penting saling menghargai pilihan orang lain. Betul begitu kan Pak? hehehe...lain kali kita diskusi lagi, ini sudah kelamaan, kami sudah ditunggui pasien lainnya yang ngantri๐Ÿ˜‰...makasih ya Pak..." sambil kami berjabat tangan...

---
Mungkin ini edukasi yang paling panjang dan ruwet menurut saya...hehe, lama banget ngobrolnya, habis sama2 geregetan sih๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜„๐Ÿ˜…...si Bapak geregetan kayaknya, si apoteker juga ikutan geregetan...hihihi...
wallahu a'lam...
Salam sehat, mudahan bermanfaat ya...๐Ÿ˜‰

Penulis: Heru Kurniawan

Comments

Popular posts from this blog

Doa Bulan Rajab Dan Sya’ban Untuk Menyambut Ramadhan

Lidahnya Dipotong Dengan Gunting Api. Azab Bagi yang Suka Berbohong

Walaupun Ayah Telah Pergi Selamanya, Rinduku Padanya Akan Selalu Ada ...